BACA BERITA

Mobil Terasa Sulit Dikendalikan? Cek Sistem Power Steering Anda

Author: matauang Category: Otomotif
Matauang.com - Setir mobil yang mendadak terasa berat sering kali membuat panik pengemudi, terutama ketika sedang berkendara di jalanan padat. Pada mobil-mobil modern yang sudah menggunakan sistem Electric Power Steering (EPS), masalah ini tidak selalu berarti kerusakan pada mekanisme kemudi. Ada faktor lain yang kerap menjadi biang keladinya, yakni gangguan pada sistem kelistrikan mobil.

Menurut Raka B Ferdynanza dari Piranti Stirindo Utama, Power Steering Specialist, salah satu komponen penting yang harus diperhatikan adalah alternator. Alternator berfungsi untuk mengisi daya aki selama mesin menyala. Jika komponen ini bermasalah, aki tidak akan terisi dengan baik, sehingga suplai listrik ke sistem EPS terganggu.

Gejala gangguan pada alternator umumnya dapat dikenali dari indikator di dashboard. Biasanya, lampu indikator aki akan menyala lebih dulu. Tidak lama kemudian, lampu indikator setir juga ikut menyala. Jika kondisi ini diabaikan, aki akan kehilangan daya secara bertahap. Ketika aki benar-benar kehabisan energi, sistem EPS tidak mampu lagi bekerja, sehingga setir terasa jauh lebih berat dibanding biasanya.

Raka menjelaskan, kondisi ini bisa menimpa berbagai jenis mobil yang menggunakan power steering elektrik, tanpa memandang merek atau model. Karena EPS sepenuhnya bergantung pada suplai listrik, maka stabilitas sistem pengisian aki menjadi kunci utama.

Salah satu komponen yang sering menjadi penyebab masalah adalah brush atau arang di dalam alternator. Komponen kecil ini memiliki fungsi vital, yaitu menyalurkan arus listrik. Namun, brush memiliki batas usia pakai. Pada mobil yang sudah menempuh jarak lebih dari 100.000 kilometer atau berusia lebih dari lima tahun, brush alternator biasanya mulai aus.

Jika tidak segera diganti, performa alternator menurun dan tidak mampu lagi mengisi aki dengan optimal. Alhasil, EPS yang membutuhkan aliran listrik stabil akan terganggu. Inilah yang membuat setir tiba-tiba terasa berat saat mobil dikendarai.

Untuk mencegah masalah ini, pemilik mobil sebaiknya melakukan pemeriksaan rutin pada sistem kelistrikan, terutama pada alternator dan aki. Jangan menunggu hingga muncul gejala seperti indikator aki dan setir menyala. Dengan mengganti brush alternator secara berkala, risiko setir berat mendadak bisa diminimalkan.

Selain itu, pemilik mobil juga disarankan untuk memperhatikan tanda-tanda awal aki lemah, seperti lampu depan yang meredup atau suara klakson yang mengecil. Kedua gejala ini sering muncul lebih dulu sebelum masalah pada EPS terasa.

Setir mobil yang mendadak berat bukan selalu pertanda rusaknya sistem kemudi. Pada kendaraan dengan Electric Power Steering, masalah ini justru sering disebabkan oleh gangguan pada suplai listrik, khususnya akibat alternator bermasalah. Jika lampu indikator aki menyala, segera lakukan pemeriksaan sebelum sistem EPS benar-benar kehilangan daya.

Dengan melakukan perawatan kelistrikan secara rutin, terutama mengganti brush alternator sesuai usia pakai, pengemudi dapat menghindari risiko setir berat yang berbahaya. Ingat, menjaga kondisi alternator bukan hanya soal kenyamanan berkendara, tetapi juga soal keselamatan di jalan.